Senin, 05 September 2016

Menikmati Yogurt Susu Jagung Khas Desa Munjul Kutasari Purbalingga

Menikmati Yogurt Susu Jagung Khas Desa Munjul Kutasari Purbalingga - Menikmati yoghurt yg berbahan mutlak susu bisa saja telah biasa. Tetapi yoghurt dgn bahan basic susu jagung kemungkinan tidak sedikit yg belum cobalah. Product Yoghurt susu jagung ini sekarang tengah dikembangkan penduduk di Desa Munjul, Kecamatan Kutasari. Ialah Kades Munjul, Muhammad Yani, yg tengah merintis bisnis yoghurt susu jagung.


Wilayah Kecamatan Kutasari termasuk juga Desa Munjul, yakni penghasil jagung paling besar di Kab Purbalingga bahkan di Propinsi jateng. Kecamatan Kutasari adalah daerah paling tinggi ke-2 di Jawa Tengah dgn tingkat produksi jagung. Lebih dari 90 % produksi jagung di Kab Purbalingga sampai bln Juli, sejumlah 36.220 ton berasal dari Kutasari.

Atas basic tersebut, Muhammad Yani yg pada awal mulanya dengan dgn sang istri memproduksi yoghurt berbahan basic susu sapi & kambing etawa, coba menciptakan product yg sama namun berbahan basic penting jagung. Lantaran pada awal mulanya telah ada pelatihan dari Kampus Jendral Soedirman (Unsoed), yg mengajari masyarakat menciptakan susu jagung.

Dgn bimbingan ahli dari Unsoed, hasilnya tercipta yoghrut susu jagung. “Meski dikasih nama yoghrut susu jagung, kami terus menggunakan bahan dari susu sapi. Merupakan susu skim buat campuran pengerjaan yoghurt susu jagung. Dikarenakan seandainya tak dicampur, tak dapat menjadi yoghurt susu jagung,” tuturnya.

Rasa yg dihasilkan yoghurt susu jagung pula mirip bersama yoghurt susu sapi atau susu kambing etawa. “Rasanya jagung manis. Menjadi rasanya pass enak & unik, asam dipadu bersama manis jagung,” ujarnya.

Sambutan penduduk kepada product minuman baru ini lumayan keren. “Meski kami belum mampu memproduksi dengan cara masal. Pesanan yoghurt susu jagung telah sejak mulai tidak sedikit,” tuturnya.

Tidak cuma itu, buat menciptakan product minuman baru ini dengan cara masal pihaknya masihlah terkendala dgn perizinan. Lantaran syarat utk mampu berproduksi masal & mampu dijual di pasar mutahir, mesti mempunyai sertifikasi dari BP POM Republik Indonesia. Padahal utk mengurus izin tak gampang & membutuhkan anggaran yg tak sedikit.

Dikala program penilaian lomba tani tingkat propinsi di Desa Kutasari, anggota tim verifikasi dari Kementan Republik Indonesia Dani Permadi mengaku kagum bersama product berbahan basic jagung dari penduduk. Salah satunya yoghurt susu jagung yg diperkenalkan masyarakat Desa Munjul.

“Ini membutikan kreativitas penduduk pass tinggi. Mereka mau memberikan nilai lebih kepada jagung yg tidak sedikit dihasilkan di desa mereka. Aku amat sangat beri dukungan faktor ini, ini dapat jadi sample di daerah lain,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar